Siaran Pers
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
Simalungun, 4 Juni 2025 – Dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan dan keragaman hayati di kawasan Danau Toba, khususnya di 16 (enam belas) geosite Caldera Toba, Gerakan Hijaukan Toba Caldera UNESCO Global Geopark resmi dicanangkan hari ini. Acara ini dilaksanakan secara serentak di seluruh geosite, dengan pusat kegiatan berlangsung di Geosite Sibaganding, Kabupaten Simalungun. Kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 Juni.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting dari Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Simalungun. Mewakili Gubernur Sumatera Utara, Pejabat Sekretaris Daerah Sumatera Utara, Ir. Muhammad Armand Effendy Pohan, M.Si, menyampaikan harapannya terhadap pengembangan geopark ini. “Mari kita terobos bagaimana pemerintah pusat ikut hadir dalam mendorong geopark ini. Tidak hanya sekadar hijau, tetapi juga menjadi warisan dunia,” ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Dr. Dikky Anugerah, S.Sos, M.SP, juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keindahan dan kelestarian Danau Toba.
General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Azizul Kholis, mengungkapkan keyakinannya bahwa proses revalidasi status geopark akan mendapatkan hasil positif atau “kartu hijau.” “Kami berkomitmen untuk terus menjaga dan mengembangkan geopark ini agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan,” tambahnya. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mendukung Toba Caldera untuk mendapatkan “kartu hijau” dari UNESCO, yang menandakan bahwa kawasan ini memenuhi standar internasional dalam pelestarian lingkungan dan pengelolaan geopark.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Ir. Yuliani Siregar, M.AP, juga hadir untuk memberikan dukungan terhadap upaya pelestarian lingkungan di kawasan ini. Ia menekankan pentingnya menjaga ekosistem Danau Toba agar tetap seimbang dan berkelanjutan.
Mewakili Bupati Simalungun, Sekretaris Daerah Kabupaten Simalungun, Drs. Esron Sinaga, M.Si, menegaskan bahwa Danau Toba adalah anugerah Tuhan yang wajib dijaga dan dirawat bersama secara berkelanjutan. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melestarikan keindahan alam ini untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Panjaitan, juga memberikan pandangannya mengenai gerakan ini. Ia menyatakan, “Gerakan Hijaukan Toba Caldera adalah langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan. Kami berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih aktif berpartisipasi dalam menjaga keindahan Danau Toba dan mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan.”
Dalam kesempatan tersebut, Manajer Geosite Sibaganding Parapat, Andi Manik, memberikan pemaparan singkat mengenai sejarah letusan Gunung Toba serta kekayaan geologi dan keindahan alam yang dimiliki Geosite Sibaganding. Ia menjelaskan bahwa geosite ini memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dan mendukung ekonomi lokal.

Sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian lingkungan, seluruh perwakilan dari berbagai undangan turut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman pohon. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan melestarikan Danau Toba agar tetap lestari dan berkelanjutan.
Gerakan Hijaukan Toba Caldera diharapkan tidak hanya menjadi langkah awal dalam pelestarian lingkungan, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keindahan dan kekayaan alam Danau Toba sebagai warisan dunia, serta mendukung Geopark Caldera Toba dalam mendapatkan “kartu hijau” dari UNESCO.
363 total views