Siaran Pers
Badan Pelaksana Otorita Danau Toba
BPODT Siap Gaungkan Gerakan Wisata Bersih di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba

Kementerian Pariwisata meluncurkan Gerakan Wisata Bersih (GWB) merupakan salah satu program quick win aksi kebersihan lingkungan wisata. Program ini menjadi salah satu upaya dalam peningkatan daya tarik wisata.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri memfokuskan dua hal dalam peningkatan daya saing pariwisata di Indonesia, yaitu kebersihan lingkungan destinasi dan keselamatan wisatawan yang berkunjung.
Sampah menjadi masalah utama pada destinasi wisata. Tanpa adanya penanganan, sampah dapat merusak keindahan alam hingga mencemari ekosistem laut. Sehingga, hal ini mengancam kelanjutan sektor pariwisata dan menurunkan daya tarik wisata.

Direktur Utama Badan pelaksana otorita Danay Toba Jimmy Panjaitan mengatakan siap untuk melaksanakan Gerakan Wisata Bersih di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba.
”Kami berkomitmen untuk menjalankan Gerakan Wisata Bersih di Danau Toba, selama ini kampanye berwisata bersih sudah kami lakukan Bersama pemkab delapan kabupaten, ini tentu menjadi langkah awal yang baik untuk gerakan ini.” Kata Jimmy.
“Saat ini kami juga sedang dalam pengembangan sistem persampahan di Kawasan Toba Caldera Resort (TCR), upaya-upaya pengendalian hingga pengelolaan sudah kita lakukan, serta infrastrktur dan prasarananya sudah kita penuhi, semoga gerakan pengelolan ini bisa menjadi contoh yang baik bagi Masyarakat dan pelaku usaha wisata di Danau Toba,” tambahnya.
Diketehui, BPODT telah melakukan program pengelolaan sampah di Kawasan Toba Caldera Resort, hal ini dilakukan dalam rangka menciptakan pariwisata yang berbasis sustainable tourism serta mendukung Gerakan Wisata Bersih yang dicanangkan Kementerian Pariwisata.
Di areal TCR telah dibangun system pengelolaan sampah organik dan anorganik, sampah yang dihasilkan oleh pengunjung, restoran, kantor serta UMKM dipilah dengan baik oleh petugas untuk diolah, sampah organik diolah menjadi kompos yang memiliki nilai ekonomi, saat ini TCR sudah berhasil memasarkan kompos organik dan menghasilkan keuntungan. Begitu juga dengan sampah anorganik yang dicacah dan di press untuk bisa di olah menjadi bahan baku setengah jadi.
TCR memiliki tempat composting, alat cacah kompos, alat press plastik, alat cacah plastik yang mendukung upaya pengelolaan sampah organik dan anorganik. BPODT juga akan menjadikan sistem persampahan di TCR utuk dijadikan sebagai edu eco tourism bagi pengunjung untuk kampanye cinta lingkungan dan pariwisata.
Selain itu, Gerakan Wisata Bersih sebagai langkah menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, sapta pesona pariwisata juga mencakup tentang health dan hygiene. Dengan lingkungan wisata yang bersih dan aman, dapat mempertahankan keberadaan destinasi wisata dan memberikan manfaat jangka panjang industri pariwisata.
Dalam menjalankan Program Gerakan Wisata Bersih, Kemenpar telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) GWB, memberikan edukasi penanganan sampah, dan meningkatkan kesadaran kebersihan lingkungan terhadap masyarakat sekitar wisata.
Kontribusi seluruh elemen masyarakat menjadi hal penting untuk mewujudkan pariwisata Indonesia sebagai destinasi wisata yang berkualitas, bersih, dan ramai kunjungan para wisatawan.
Gerakan Wisata Bersih sudah mulai diterapkan pada beberapa lokasi destinasi wisata populer, seperti di wilayah Jakarta, Bali, Mandalika, Borobudur, Kepulauan Riau, Danau Toba, Likupang, dan Labuan Bajo.
217 total views