Toba Caldera Resort, Sibisa, 22386

Jl. Kapt. Pattimura No.125 Medan 20153 Sumatera Utara

info@bpodt.id

Toba : (0625) 41500 Medan: (061)450-2908

Siaran Pers: Perkuat Promosi Wisata Danau Toba, BPODT Kembangkan Storynomics

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

SIARAN PERS:

BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA

Perkuat Promosi Wisata Danau Toba, BPODT Kembangkan Storynomics

Medan, 18 Mei 2022 – Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) melakukan berbagai strategi dalam upaya mempromosikan pariwisata Danau Toba. Salah satu strategi yang dilakukan adalah melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Storynomic Budaya Batak.

Storynomics adalah sebuah pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi dan konten persuasif dengan menggunakan kekuatan budaya setempat. FGD Storynomics Budaya Batak dilaksanakan di ruang rapat kantor  BPODT Medan dan dibuka oleh Direktur Pemasaran Pariwisata BPODT Wahyu Dito Galih Indharto. Kegiatan ini dihadiri para akademisi, budayawan, seniman, pemerhati budaya, pelaku wisata, akademisi dan film maker dan kaum millennial.

FGD Storynomics Budaya Batak tersebut merupakan tindak lanjut dari diskusi awal yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 April 2022 lalu dan dihadiri langsung oleh Direktur Utama BPODT, Jimmy Panjaitan.

Direktur Pemasaran Pariwisata, Wahyu Dito Galih Indharto  mengatakan bahwa Budaya Batak sangat kuat dan sangat potensial dijadikan sebagai alat untuk mempromosikan pariwisata Danau Toba. Bagaimana kita menyusun cerita-narasi  budaya Batak untuk menjadi bahan promosi pariwisata Danau Toba dan selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan produk wisata berupa pembuatan pola perjaalanan wisata dan penyelenggaraan even.

Narasumber dalam FGD Storynomics Budaya Batak tersebut yakni: Professor Uli Kozok, MA. Beliau adalah ahli budaya Batak yang kini bekerja sebagai guru besar di Universitas Hawaii, Amerika Serikat. Beliau telah mendalamai budaya batak kurang lebih selama 30 tahun dan sudah mempublikasikan beberapa buku tentang Batak. Karyanya yang terutama adalah orang pertama yang merancang aksara Batak ke dalam program komputer.

Professor Uli Kozok, MA mengatakan bahwa banyak peneliti Batak dari Eropa yang menulis tentang cerita-cerita rakyat Kawasan Danau Toba, sayangnya tulisan tersebut  hingga kini masih dalam Bahasa asing seperti: Belanda, Jerman, Italy, dan Inggris. Dr. Herman Neubronner van der Tuuk, ahli Bahasa Batak berkebangsaan Belanda dalam bukunya Batak Lees boek menulis cerita-cerita Batak dalam 3 (tiga) buku yang berisi cerita-cerita rakyat Toba, Dairi dan Mandailing.

Buku tersebut berisi tentang: turi-turian, torhan-torhanan, ende-ende, puisi, hiburan, dan cerita rakyat yang berhubungan dengan sejarah dan  budaya, misalnya: cerita asal-usul terjadinya Tunggal Panaluan, dan Cerita Nan Jomba Ilik.

Dr. Petrus Vorhoeve juga ahli Batak berkebangsaan Belanda menulis disertasinya dengan mengumpulkan cerita-cerita Batak dari naskah-naskah Batak. Cerita-cerita tersebut juga ditulis dalam Bahasa Belanda, juga belum diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Semoga ada upaya pemeritah Indonesia atau lembaga-lembagaa di Sumatera Utara atau orang Batak sendiri untuk menerjemahkan dissertasi yang berisi cerita-cerita rakyat tersebut ke Bahasa Indonesia.

Ada lagi Pendeta Neuman dan Joustra yang banyak menulis tentang cerita rakyat Karo. Mereka adalah missionaris yang mengembangkan Kekristenan di Tanah Karo dan makamnya ada di Sibolangit.

‘Kekayaan cerita-cerita Batak sangat potensial dikemas menjadi alat promosi pemasaran pariwisata Danau Toba. Saya menyarankan agar BPODT mengangkat cerita-cerita rakyat Kawasan Danau Toba menjadi seni pertunjukan. Saya juga ke menyarankan untuk membangun teater sebagai tempat seni pertunjukan.’ Ujar Uli Kozok.

Narasumber kedua adalah Professor Robert Sibarani, MS. Beliau adalah Ketua Lembaga Penelian USU.  Beliau mengatakan sebagaimana diharapkan BPODT bahwa FGD ini bertujuan untuk memilih cerita rakyat yang akan diangkat menjadi storynomics sebagai sebagai alat untuk mempromosikan Danau Toba.

Beliau mengatakan bahwa cerita-cerita rakyat yang ada di Kawasan Danau Toba sangat potensial diangkat menjadi atraksi wisata bila dikemas dengan baik dan menarik. Saya mengusukan agar pemilihan storynomic tersebut, kita mengacu kepada 16 geosite Kaldera Toba, dan cerita rakyat yang dipilih harus mewakili lokasi geosite tersebut.

‘Adapun cerita rakyat yang dipilih harus masuk dalam lokasi geosite Kaldera Toba dan memiliki tema Geodiversity, Biodiversity dan Culturdiversity. Storynomic ini sangat penting perannya, oleh karena itu Saya berharap agar BPODT dapat membuat aplikasi khusus tentang storynomic Danau Toba.’ Ujar Robert Sibarani.

Setelah berdiskusi panjang, para peserta FGD sepakat untuk memilih cerita rakyat dari beberapa lokasi dan daerah yang diangkat menjadi storynomic budaya Batak, yaitu: Legenda Danau Toba, Jejak Raja Sisingamangaraja, Mitologi dan Tarombo si Raja Batak, Arsitektur Ruma Batak, Sigale-gale, Tunggal Panuluan, Legenda Bagot. Huda-huda, Arsitektur rumah adat Karo, Palas Sipitu Ruang, Sagu-sagu Marlangan Raja Silahi Sabungan; Tenun Ulos Silalahi. Selanjutnya dari cerita rakyat yang dipilih dan disepakati oleh para peserta FGD, kemudian  dipilih satu cerita dari masing-masing lokasi sebagai prioritas sebagai berikut; Legenda Bagot, Huda-huda, Arsitektur Rumah Adat Karo; dan Sagu-sagu Marlangan Raja Silahi Sabungan.

Cerita rakyat yang telah dipilih tersebut akan dikembangkan ke dalam sebuah cerita yang menarik dan dilengkapi dengan visual untuk selanjutnya dijadikan sebagai storynomics Budaya Batak di Kawasan Danau Toba. Pada bagian akhir acara, Direktur Pemasan Pariwisata Pariwisata BPODT Wahyu Dito Galih Indharto mengucapkan terimakasih kepada Prof. Uli Kozok, MA dan Prof. Robert Sibarani, MS

Atas sumbangan pemikiran yang diberikan dalam kegiatan FGD tersebut, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba mengucapkan terimakasih kepada peserta FGD antara lain:  Mangatas Pasaribu, Jimmy Siahaan, Ir. Jonathan Tarigan, Sukirman, Dr. Daulat Saragih, Manguji Nababan, Warisman Sinaga, Jekmen Sinulingga, Thomson HS, Eka Dalanta Tarigan, Nurelide Munthe, Dr. Rita Setianingsih, John Power Siahaan, Delfri Simatupang, Biliater Situngkir, Siska Simamora, Debora Pardosi, Irwan Maranatha Siregar.

Anderson Situmeang

Kepala Divisi Komunikasi Publik BPODT

 979 total views

Crisis Center BPODT
Crisis Center BPODT

Leave a Replay

Recent Posts

Follow Us